Berbagi Pengetahuan ®

Cerita Inspirasi Singkat : Gandhi dan Profesor

Cerita Inspirasi Singkat : Gandhi dan Profesor

Dalam kesempatan ini, kita akan membahas sebuah cerita inspirasi singkat yang berjudul Gandhi dan Profesor. Kita tahu Gandhi seorang tokoh yang berperan sangat penting dalam kemerdekaan India (Baca: Mahatma Gandhi). Banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dalam cerita berikut.

Gandhi dan Profesor

Ini merupakan sebuah cerita ketika Gandhi sedang belajar hukum di Universitas College London. Di sana ada seorang profesor yang tidak menyukai Gandhi. Profesor tersebut bernama Peter. Prof. Peter selalu mencari kesalahan dan ingin mempermalukan Gandhi.

Suatu hari, sang profesor sedang makan siang di kantin kampus. Gandhi datang dengan membawa makan siangnya, dan duduk di samping Prof. Peter.

Prof. Peter yang tidak suka dengan kedatangan Gandhi lalu berkata, “Gandhi, apakah kamu tidak mengerti bahwa seekor babi tidak duduk berdampingan dengan seekor burung saat makan.”

Gandhi yang mengerti maksud sang profesor memandang Prof. Peter seperti orang tua yang menatap anak nakal. Dia kemudian menjawab perkataan profesor. “Jangan kahwatir Prof, saya akan segera terbang,” kata Gandhi sambil mengangkat makan siang dan pergi ke meja lain.

Muka Prof. Peters memerah penuh kemarahan mendengar jawaban Gandhi. Dia memutuskan untuk membalas dendam kepada Gandhi.

Hari berikutnya, di dalam kelas Prof. Peters sengaja mengajukan pertanyaan kepada Gandhi di depan mahasiswa yang lain. Tujuannya ingin mempermalukan Gandhi. “Gandhi, seandainya kamu sedang berjalan dan menemukan satu tas yang berisi penuh uang dan satu tas penuh kebijaksanaan, tas mana yang akan kamu ambil?” tanya Prof. Peters

Tanpa ragu sedikitpun Gandhi menjawab, “Ya, uanglah.”

Prof. Peters tersenyum sinis mendengar jawaban Gandhi. Dengan bangga dia berkata, “Jika itu aku, maka aku akan mengambil kebijaksanaan.”

Gandhi dengan santai menjawab perkataan Prof. Peters, “Seorang biasanya mengambil apa yang tidak dia punya.”

Prof. Peters hilang akal dan tidak bisa berkata apa-apa mendengar ucapan Gandhi. Dengan penuh kemarahan dia menuliskan kata “IDIOT” pada lembar jawaban ujian Gandhi dan memberikan kepada Gandhi.

Gandhi mengambil lembar jawaban tersebut dan kembali duduk di kursinya. Dia berusaha keras untuk tetap tenang.

Beberapa menit kemudian, Gandhi berdiri dan menghampiri sang Profesor. Gandhi lalu berkata dengan sangat sopan. “Maaf Prof, anda baru saja menandatangani lembar jawaban saya ini, tapi belum memberi nilai.”

Pesan dari cerita inspirasi tersebut.

Bersikaplah tenang dan bijak apabila ada orang yang membenci kita. Sebab, semakin dia membenci kita, semakin banyak kebodohan yang akan dibuatnya.

Di dalam dunia yang penuh kompetensi, ingatlah untuk tetap rendah hati, tenang, dan jangan emosi agar kita juga tidak bertindak bodoh.

Hati baik, pikiran baik, maka apa yang terucap juga hal yang baik dan bijaksana.

Kata-katamu adalah tanda kepribadianmu.

Tetap tenang, ketika kita tenang kita bisa menerima hikmat Tuhan yang luar biasa.

Jika ada orang membicarakan kekuranganmu, tersenyumlah.

Kekuranganmu saja membuat mereka perhatian, apalagi kelebihanmu.

Orang bodoh sibuk membicarakan kelemahan dan kekurangan orang lain.

Orang pandai sibuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan dirinya.

Baca juga : Cerita inspirasi : Cinta Seorang Ayah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *