Berbagi Pengetahuan ®

“Guru Menulis dan Berprestasi” Bersama Sigit Suryano

Sigit Suryono

Sigit Suryanto, S.Pd, M.Pd merupakan seorang guru dengan segudang prestasi yang berasal dari Yogyakarta. Salah satu puncak prestasinya adalah berhasil menjadi Juara 1 Nasional Lomba Guru Berprestasi Jenjang Guru SMP. Berikut merupakan pengalaman dan tips beliau meraih semua itu yang dituangkan dalam Guru Menulis dan Berprestasi.

Sigit Suryano lahir di Sleman pada 20 Nopember 1976. Dia merupakan buah hati dari pasangan Bapak Giyono SW dengan Ibu Waginem. Masa kecilnya lebih banyak dihabiskan di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Seleman, Yogyakarta.

Pendidikan yang sudah ditempuh oleh Sigit Suryono

  1. TK Ngawen Trihanggo (1981-1983)
  2. SD Negeri Jambon II (1983-1989)
  3. SMP Negeri 5 Yogyakarta (1989-1992)
  4. SMU Negeri 1 Sleman (1992-1995)
  5. S1 Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan Fisika (1995-2002)
  6. S2 Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan Teknologi Pendidikan (2003-2006)

Kegiatan utama dari guru yang kini berusia 44 tahun tersebut adalah mengajar IPA di SMP Negeri 1 Wonosari. Selain itu, dia juga memiliki segudang kegiatan lain seperti:

  1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012-sekarang
  2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
  3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009-2012
  4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
  5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
  6. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017-sekarang
  7. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009-sekarang
  8. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009-sekarang
  9. Trainer Pelatihan Blog, Pelatihan Multimedia Pembelajaran di BTKP Propinsi DIY
  10. Trainer ICT di MGMP IPA dan TIK Kabupaten Gunungkidul

Selama menjadi guru, suami dari Dwi Riastuti telah menorehkan berbagi prestasi baik di tingkat kabupaten sampai tingkat nasional. Prestasi-prestasi tersebut antara lain:

  1. Finalis National Inovatif Teacher Comptetition tingkat Nasional tahun 2009
  2. Finalis Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun 2009
  3. Juara 3 Website SMP Tingkat Propinsi DIY 2010
  4. Juara 1 Website SMP tingkat Propinsi DIY 2011
  5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Award tingkat Nasional Tahun 2012
  6. Juara 1 FIG guru SMP Tingkat Propinsi DIY Tahun 2013
  7. Finalis FIG guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
  8. Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
  9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2014
  10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
  11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
  12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2015
  13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
  14. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
  15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
  16. Sebagai Salah Satu Peserta Terbaik Literasi Tingkat Nasional 2017.
  17. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
  18. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.

Dalam hal menulis buku, Sigit Suryono mengaku baru mampu menerbitkan satu buku berISBN. Buku tersebut merupakan buku kumpulan cerpen yang berjudul “Aku Menghitung Rembulan”. “Saya membuat buku tersebut selama 9 tahun bersama istri, dan di tahun 2017, buku tersebut berhasil menjadi salah satu diseminator terbaik dalam literasi SMP tingkat Nasional,” ungkapnya.

Walaupun hanya menerbitkan satu buku, karya Sigit Suryono dalam bentuk tulisan tergolong banyak. Dia rutin membuat artikel, berita, maupun tutorial yang ditulis di website yang dikelolanya yaitu di ciget.info maupun inobel.id. Guru Menulis dan Berprestasi

Awal perjalan menjadi guru berprestasi dimulai di tahun 2006. Saat itu, Sigit Suryono masih menjadi CPNS. Dia diminta untuk mengikuti seleksi simposium tingkat Provinsi DIY. Di sana dia belajar banyak dari peserta simposium yang ahli dalam bidang penelitian namun belum menguasai TIK. Begitu juga sebaliknya, banyak guru yang menguasai TIK yang tidak mau melakukan penelitian, bahkan cenderung malas untuk menulis laporan.

Ajang simposium tersebut menjadi ajang baginya untuk mempromosikan diri kepada guru-guru senior di Yogyakarta. Modalnya saat itu adalah ijazah S2 Jurusan Teknologi Pendidikan. Di sana dia merasa pendidikan sangat penting jika ingin terjun ke dunia kerja.

Kegiatan simposium tersebut benar-benar dimanfaatkan sebagai ajang promosi diri. Setelah kegiatan simposium, dia banyak diundang untuk mengajar Powerpoint, Flash, dan Blog dari sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Dia juga diminta menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun provinsi.

“Kemudian ajang lomba mulai saya jajaki, ” ungkapnya. Namun, dari beberapa ajang yang dia ikuti, dia selalu mengalami kegagalan. Hal ini tidak membuatnya putus asa. Dia terus mencari informasi lomba melalui web atau blog. Dan lagi-lagi dia mengalami kegagalan. Bahkan karya yang dia anggap terbaik, masih kalah.

Berbekal dari kegagalan mengikuti lomba, Sigit Suryono melakukan riset belajar dari kesalahan. Akhirnya di tahun 2009, dia berhasil memperoleh prestasi di tingkat Kabupaten sampai tingkat Provinsi. Namun, untuk tingkat Nasional masih nihil. Dari 6 kali berhasil lolos menjadi finalis, tak sekalipun dia berhasil menorehkan prestasi.

Belajar dari kegagalan di tingkat nasional, dia berhasil menemukan 5 tips saat berlomba ditingkat nasional. Tips tersebut meliputi:

  1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),
  2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.
  3. Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba),
  4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba,
  5. saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Mengenai prestasinya sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Jenjang SMP Tahun 2015, ada beberapa tips yang dia bagikan. Berikut merupakan tips menjadi Juara Guru Berprestasi.

  1. Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
  2. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
  3. Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi. (kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dan lain-lain, diligalisir oleh atasan langsung) untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
  4. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. (karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll) jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
  5. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. (jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat)
  6. Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. (syarat yang maju ke tingkat nasional)

Demikian resume Guru Menulis dan Berprestasi bersama Sigit Suryono Juara I Guru Berprestasi Jenjang SMP Tahun 2015.

Tanya Jawab Bersama Sigit Suryono Guru Menulis dan Berprestasi

Pertanyaan 1:
Ass. Pak Sigit. Apa yg dirasakan bapak pada saat gagal dlm lomba juga saya sudah alami. Akan tetapi apabila motivasi dalam diri kita selalu dipacu maka kita akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan belajar terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita pak? Muhammad Said Makassar.

Jawaban 1:
Ok makasih mas Muhammad Said Makasar atas pertanyaannya: apa saja yang dinilai pada saat presentasi karya. yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya kita itu sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat. (hal ini bisa terjadi dikarenakan kita merasa bahwa kita sudah menguasai karya yang kita buat sendiri tanpa di baca ulang, tanpa dipahami ulang) maka saat akan presentasi jauh hari saya sudah membaca berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan secara tepat dan durasi waktu yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga presentasi yang akan kita lakukan secara berulang ulang untuk menghindari noise “gangguan” baik dari diri sendiri misal nerves dan kurang siap, mapun dari alat yang kita gunakan untuk presentasi seperti file error, laptop bermasalah, listrik mati dll”), 2. Perlu memperhatikan pertanyaan yang di ajukan oleh juri kita jawab dengan baik jika kita sudah siap.

Pertanyaan 2:
Tadi disampaikan bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh kita ada. Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba. Terima kasih. Bu Iin Kediri

Jawaban 2:
Untuk pertanyaan ke 2 dari Ibu IIn Kediri bagaimana menyiasati jika persiatan yang dilaukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba: pasti akan muncul nerves dan mental down. Kalau judul yang kita buat lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba walupun temanya salah. Hal ini pernah saya lihat (yang mengalami teman dari daerah sumatra saya lupa nama beliau) saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional tahun 2013. Beliau salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos ke nasional) yang beliau.

Pertanyaan 3,
Assalmualikum wr wb Motivasi diri Bapak sangat kuat, bagaimana dan apa resepnya Bu Iez Lumajng

Jawaban 3:
“Resep dari ibu saya ” Menang cacak kalah cacak” dan juga dorongan dan motivasi yang kuat dari istri yang siap mereviuw karya saya kebetulan istri satu jurusan di Teknologi pembelajaran. kami bersinergi dengan baik.

Pertanyaan 4:
Untuk gupres ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan?

Jawaban 4:
untuk gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat kabupaten, kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah saya yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum lomba gupres), sehingga KS saya meminta saya untuk maju di tahun 2015 dan alhamdullillah saya lebih siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga bisa jadi juara 1 di kabupaten sampai juaran 1 nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya 22 orang guru, di propinsi 5 guru (di DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional th 2015 ada 33 propinsi.

Pertanyaan 5:
Slmt malam pak, di luar konteks ini, siapakah orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi bapak? Tks. Yulius Roma_Toraja,

Jawaban 5:
Makasih bapak atas petanyaannya: orang yang berpengaruh pada keberhasilan saya : 1. Bapak-ibu saya yang sudah mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri saya yang terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar sekolah saya dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi ilmu.

Pertanyaan 6:
Mohon maaf Untuk ikut lomba harus menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis bapak memang sdh menyiapkn waktu sangat panjang. Apa yg membuat anda memilih mengikuti lomba dg hrs siapkn berkas selama 8 tahun. Siti Fatimah.

Jawaban 6:
Terima kasih ibu siti fatimah: Gupres sebenarnya bukan pilihan bu. Namun itu semua merupakan rekam jejak saya selama mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian. Hal itu karena dorongan bapak ibu saya agar selalu disiplin untuk naik pangkat setiap 2 tahun sekali dan saya pernah membantu ibu saya saat saya masih kuliah pemberkasan ke IV b ibu, sehingga saya mengikuti jejak beliau untuk menyimpan hampir semua arsip yang penting dan ternyata dapat dimanfaatkan di kemudian hari tepatnya tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.

Pertanyaan 7:
Assalaamu’alaikum pak, saya mau tanya tentang karya tulis ilmiah misalnya PTK. Ketika saya ingin membuat PTK tentang metode pembelajaran dan diterapkan ke siswa saya hasilnya selalu sesuai yang saya harapkan sehingga saya merasa gagal. Akibatnya tdk mungkin dibuat laporan PTK. saya lihat kebanyakan teman-teman juga data nilai siswa tdk ada yg asli. Mohon bantuan sarannya Pak, apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapatkan data asli seperti harapan saya? Sri Indyani

Jawaban 7:
Makasih pertanyaannya bu: untuk PTK seharusnya yang benar adalah yang ibu lakukan sesuai dengan apa adanya bukan dibuat-buat nilanya. sehingga ibu buat aja laporannya sehingga bisa digunakan untuk dupak dan pengembangan diri.

Pertanyaan 8:
Saya ari rumbini dari purbalingga ingin bertanya apakah untuk mengikuti seleksi gupres (memiliki buku dan karya sastra lain) dibutuhkan dalam seleksi?

Jawaban 8:
Tidak bu buku dan karya sastra hanya sebagian kecil dari Karya ilmiah maupun publikasi ilmiah. Pada saat saya mengikuti seleksi gupres tahun 2015 saya tidak mempunyai buku maupun karya sastra namun saya menggunakan berbagai artikel yang saya tulis di blog saya di ciget.info, sedangkan untuk hal yang menonjol yang memang kekuatan paling besar saya adalah di bidang TIK dan karya saya yang paling banyak adalah media pembelajaran : http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf

Pertanyaan 9:
Assalaamu ‘alaikum ww. Terima kasih materi malam ini yang sangat bagus. Alhmdulillaah, berkah dari membuat buku ,saya kemarin( 2019) juga juara 1 Gupres Tingkat Kabupaten. Namun di Propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan belum maksimal. Yang saya tanyakan bagaimana cara membuat power point yang baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/ lembar? Etik Wahyuni Purbalingga

Jawaban 9:
Mantap bu. Di purbalingga saya kenal teman lama Pak Wahyudi guru “Matematika” jika ibu kenal salam buat beliau. Oh iya untuk membuat power point harus kita siasati dengan melihat waktu presentasi sehingga biasanya 10 menit, maka untuk mensiasasi penting untuk belajar infografis sehingga informasi yang kita buat bisa menampilkan.

Pertanyaan 10:
Selamat malam pak, bapak pernah menulis 9 tahun baru selesai, kenapa bisa begitu? Tolong bagi kisahnya. Andy Muhtadin

Jawaban 10:
Terima kasih pak karya yang saya buat bersama istri ini berupa cerpen hanya 10 judul, namun cerpen ini mengisahkan perjalan anak saya yang pertama Muhammad Yunus Baskara, dari kecil sampai besar setiap ada pertanyaan yang menggelitik dan susah untuk dijawab oleh saya maupun istri akhirnya jadi cerpen dan itupun butuh waktu yang lama dari bayi sampai dia berumur 10 tahun. sehingga karya tersebut benar-benar saya jiwai dan saat presensi pada saat desiminasi tingkat nasional bisa menjadi salah satu yang terbaik. karena penjiwaan dan penguasaan karya.

Pertanyaan 11:
Assalamu’alaikum om Jay, ini pertanyaan saya untuk pak Sigit: 1) Saya mau bertanya terutama berkaitan dgn Pembatik/DRB karena bapak juga sebagai DRB Nasional. Mohon dijelaskan tips2 agar bisa menjadi pemenang DRB? 2) Tadi pak Sigit menjelaskan bahwa utk menjadi Gupres harus memberikan evaluasi diri. Adakah contoh naskahnya pak? Dari Amali (Bantul).

Jawaban 11:
Terima kasih. Wassalam Oke terima kasih: untuk menjadi DRB maka tip yang harus dilakukan adalah dengan cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id selanjutnya mengikuti seleksi tiap level dari level 1 sampai level 4, dan jangan lupa kita tulis semua aktivitas dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut di web/ blog kita, selanjutnya kita kita melakukan sosialisasi ke sekolah kita dan beberapa sekolah yang ada di sekitar kita jangan lupa tetap di catat dan ditulis serta ada foto ataupun video yang kita buat dan di publish di web/blog. itu akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB karena akan ada seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun terkreatif. saya mendapatkan yang terinovatif pada saat itu karena semua kegiatan yang saya lakukan tercatat dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi DRB. untuk naskah berpractice nanti saya upload berikan linknya.

Pertanyaan 12:
Bagaimana cara menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi? Budi Artopo

Pertanyaan 12:
“Improvisasi pak” pertanyaan juri yang tidak kita prediksi maka kita harus tetap tenang, dan fokus, serta berusaha menjawab sebaik mungkin pertanyaan juri tersebut dengan jujur.

Pertanyaan 13:
Tertarik dengan cerita bapak, ternyata memang benar pepatah Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Mohon maaf, Ketika bapak berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait membantu bapak utk persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan? Ataukah biaya sendiri? (Enny Kota Tangerang) semoga bapak sukses selalu.

Jawaban 13:
Semua biaya sendiri bu. Tahun 2015 saat juara 1 kabuaten tidak ada penghargaan dalam bentuk rupiah. Saya menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja, dan diberi baju batik, sementara saat di propinsi saat juara 1 dapat uang pembinaan 5 juta itupun diterima tidak langsung sehingga saat kenasional masih tetap biaya sendiri. Namun saya sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri yang kita butuhkan adalah surat ijin, maupun surat tugas dari atasan sehingga kita legal untuk mengikuti kegiatan berbagai lomba.

Pertanyaan 14:
Assalamu’alaikum, Pak Sigit, perkenalkan nama saya Winariti dari Tangerang. Saya mau tanya apakah faktor pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian gupres, karena tahun kemarin saya mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten saya dapat juara 2 walaupun nilai saya kata juri paling tinggi dibanding teman yang juara satu. Kata juri karena faktor pendidikan , saya baru S1 sementara yang juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri nilai ujian tulis, presentasi makalah nilainya di bawah saya, mohon penjelasannya, terima kasih.

Pertanyaan 14:
Tidak bu, pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada gupres walupun nilai untuk S1, S2, maupun S3 berbeda itu saat penilaian portofolio, namun jika karya kita lebih baik dan lebih banyak, serta saat presentasi kita lebih baik dari yang memipendiidkan lebih tinggi, maka kita pun pasti akan jadi juaranya. Hal ini saya ketahui karena saya jadi juri untuk seleksi gupres di kabupaten gunungkidul dari tahun 2016-2018. Namun beda dareah saya juga tidak bisa menjawab bu mungkin ada subjektifitas berkaitan dengan pendidikan. Namun jika petunjuk peniliaan di pedoman gupres digunakan selisih pendidikan hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya dan produk yang lain.

Pertanyaan 15:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya Hidmi Gramatolina..dari Lombok NTB. Pernah mengikuti Gupres Tingkat Provinsi (Juara 2) tahun 2019. Mengajar Kimia di SMK. Dari Juknis tahun 2018, 2019, syarat portofolio yg dikumpulkan dan dinilai hanya 2 tahun terakhir, dan Best Practise. Bapak, Bagaimana strategi kita, agar menghasilkan Best Practices dalam kurun waktu 1 tahun ini. Misalnya untuk maju kembali tahun berikutnya. Karena tema di Best Practices belum kita ketahui. Sejauh ini yang saya perhatikan dari lomba tersebut. Jika kita dari SMK harus berkaitan erat dengan SMK. Bagaimana menurut bapak?

Jawaban 15:
Terimakasih, Tema Best Practices saya kemarin Pembelajaran Kimia Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 makasih bu atas pertanyaannya. Untuk tahun ini saya juga belum tau Bu apakah akan terus dilanjutkan atau dipending. Namun yang terpenting untuk Best Practices mengacu pada tahun lalu jika belum ada pedoman gupres tahun ini, dan ibu tinggal menyempurnakan Best Practices tahun yang lalu dengan inovasi bisa di tampilan, di presentasi, maupun perbaikan naskah.

Pertanyaan 16:
Pak Sigit, menurut Bapak seberapa greget sih guru guru sekarang untuk berkarya, berinovasi dan berprestasi? Adakah peran KS untuk greget guru dlm hal tsb? Pengalaman Pak Sigit bagaimana? (Sri Dwi Murwaningsih, Ponjong)

Jawaban 16:
Terima kasih pertanyaannya bu. Saat ini guru semakin banyak yang berkarya, beinovasi maupun memiliki prestasi yang baik. dan menurut saya sendiri peran KS penting namun yang lebih utama adalah diri kita sendiri sejauh mana kita akan maju dan berkembang tentu hal itu dari diri kita sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *